Pendahuluan: Portugal dan Pendekatan Taktik Fernando Santos
nanonesia.id – Sejak Fernando Santos mengambil alih sebagai pelatih tim nasional Portugal, gaya permainan tim ini telah berkembang dengan pesat. Dengan kemenangan Euro 2016 dan Liga Negara-Negara UEFA, Santos telah menunjukkan kemampuannya dalam meramu strategi yang fleksibel dan efektif. Keberhasilan ini tidak hanya dilihat dari kemenangan besar, tetapi juga dari bagaimana Portugal mengadaptasi gaya permainan mereka untuk menghadapi berbagai jenis lawan.
Salah satu aspek yang paling menarik dari pendekatan Fernando Santos adalah fleksibilitas taktik yang diterapkan. Tidak hanya bergantung pada satu formasi atau taktik, Santos mampu mengubah strategi permainan sesuai dengan situasi yang ada. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi lebih dalam tentang taktik Portugal di bawah tangan dingin Fernando Santos, serta bagaimana tim ini mempersiapkan diri untuk menghadapi kompetisi besar.
Fleksibilitas Formasi: Menyesuaikan dengan Lawan
Salah satu aspek paling menonjol dari taktik Santos adalah kemampuannya dalam menyesuaikan formasi dengan lawan yang dihadapi. Portugal sering kali beralih antara formasi 4-3-3, 4-4-2, dan bahkan 3-4-3, tergantung pada situasi dan gaya permainan lawan. Kemampuan untuk mengubah formasi dengan cepat memungkinkan tim untuk lebih dominan di tengah lapangan atau mengoptimalkan kekuatan mereka dalam serangan balik.
Misalnya, saat melawan tim-tim yang lebih kuat secara teknis, Santos cenderung memilih formasi yang lebih defensif, seperti 4-4-2, untuk menyeimbangkan pertahanan dan serangan. Namun, melawan lawan yang lebih lemah atau ketika Portugal memimpin dalam pertandingan, formasi lebih menyerang seperti 4-3-3 sering kali diadopsi untuk menciptakan lebih banyak peluang gol. Fleksibilitas formasi ini memungkinkan Portugal untuk tidak mudah ditebak, sekaligus membuat mereka mampu beradaptasi dengan cepat dalam pertandingan yang dinamis.
Selain formasi, peran pemain juga sering dirotasi untuk memaksimalkan kekuatan tim. Pemain-pemain bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Bernardo Silva dapat dengan mudah diposisikan di berbagai area lapangan, tergantung pada kebutuhan taktik tertentu. Dengan kebebasan ini, Portugal dapat memanfaatkan kekuatan individu pemain sembari menjaga keseimbangan tim secara keseluruhan.
Penggunaan Gelandang sebagai Pengatur Permainan
Santos sangat bergantung pada gelandang untuk mengatur tempo permainan dan mendikte jalannya pertandingan. Gelandang seperti William Carvalho, Ruben Neves, dan Bruno Fernandes memegang peranan penting dalam transisi dari pertahanan ke serangan, serta dalam menjaga penguasaan bola di tengah lapangan. Kualitas distribusi bola dan kemampuan mereka untuk memberikan umpan yang tajam menjadi kunci dalam taktik Portugal.
Keberadaan gelandang yang kreatif dan terampil ini memberi Portugal kemampuan untuk mempertahankan kendali permainan, sekaligus memberikan ruang bagi pemain depan untuk bergerak bebas. Ketika Portugal bertahan, gelandang bertahan seperti Carvalho berperan dalam memutus serangan lawan dan memenangkan duel-duel di lini tengah. Sementara itu, ketika menyerang, pemain seperti Bruno Fernandes sering kali menjadi kreator utama, membuka peluang dengan umpan-umpan brilian ke lini serang.
Taktik ini membuat Portugal sangat sulit untuk ditebak, karena meskipun mereka sering tampil dengan formasi yang lebih defensif, mereka selalu memiliki kemampuan untuk berubah menjadi tim yang sangat menyerang berkat kualitas gelandang mereka. Dengan fleksibilitas ini, Portugal dapat mengatur tempo pertandingan dan menekan lawan dalam berbagai situasi.
Mengandalkan Serangan Cepat dan Serangan Balik
Selain permainan penguasaan bola, salah satu elemen taktik penting dalam permainan Portugal adalah serangan cepat dan serangan balik. Ketika tim lawan kehilangan bola atau melakukan kesalahan di sepertiga akhir, Portugal mampu memanfaatkan momen tersebut untuk meluncurkan serangan balik yang cepat dan efektif. Pemain seperti Cristiano Ronaldo, João Félix, dan Diogo Jota memiliki kecepatan dan keterampilan untuk memanfaatkan ruang yang ditinggalkan lawan.
Serangan balik yang cepat sering kali menjadi senjata utama Portugal dalam menghadapi tim-tim yang bermain lebih terbuka. Mereka tidak hanya mengandalkan kecepatan, tetapi juga kecerdikan dan penguasaan bola yang baik. Pada saat-saat seperti ini, Santos memanfaatkan kekuatan pemain-pemain sayap dan striker untuk melakukan serangan mendalam dan membuka peluang gol.
Dalam pertandingan-pertandingan besar, serangan balik yang terorganisir dengan baik ini terbukti menjadi strategi yang sangat efektif, karena tim-tim besar sering kali terjebak dalam permainan menyerang mereka sendiri, memberi ruang bagi Portugal untuk mencuri peluang.