nanonesia.id – Kapolri baru-baru ini mengungkapkan modus baru yang digunakan oleh bandar judi online dalam menjalankan operasional ilegal mereka. Dalam pengungkapan ini, polisi mengidentifikasi bahwa pembayaran untuk transaksi perjudian kini semakin marak dilakukan menggunakan mata uang digital, khususnya kripto. Hal ini menambah tantangan bagi aparat penegak hukum dalam memerangi peredaran judi online di Indonesia.
Pembayaran dengan kripto memungkinkan bandar judi untuk menghindari jejak transaksi yang biasanya terdeteksi dalam sistem perbankan konvensional. Dengan adanya sistem desentralisasi pada kripto, transaksi dapat dilakukan dengan lebih anonim dan sulit dilacak. Kapolri menjelaskan bahwa pola pembayaran ini semakin populer di kalangan sindikat judi online karena kemudahan dan kecepatan yang ditawarkan oleh mata uang digital tersebut.
Selain itu, penggunaan kripto dalam judi online juga memudahkan bandar untuk menjangkau pasar yang lebih luas, tanpa terbatas oleh sistem finansial yang ada di setiap negara. Hal ini menciptakan tantangan baru dalam penegakan hukum, karena transaksi lintas negara ini semakin sulit dikendalikan oleh pihak berwenang.
Kapolri menambahkan bahwa untuk menanggulangi fenomena ini, pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pengawasan terhadap transaksi kripto yang terkait dengan kegiatan ilegal, serta berkoordinasi dengan lembaga-lembaga keuangan dan regulator untuk memitigasi risiko ini. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online dan dampaknya terhadap keuangan serta kesehatan mental juga menjadi salah satu fokus penting.
Dengan berkembangnya teknologi dan semakin canggihnya modus operandi para pelaku kejahatan, pihak kepolisian menegaskan bahwa mereka akan terus beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan baru, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat dari ancaman yang ditimbulkan oleh perjudian online dan penggunaan kripto untuk tujuan ilegal.
