nanonesia.id – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara mengeluarkan pernyataan tegas mengenai fenomena fanatisme politik yang semakin marak menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Organisasi mahasiswa ini mengecam keras adanya praktik fanatisme yang mengarah pada polarisasi sosial di kalangan masyarakat, terutama selama masa kampanye. BEM Nusantara menilai bahwa fanatisme politik yang berlebihan dapat merusak tatanan demokrasi dan mengancam persatuan bangsa.
Fenomena Fanatisme Politik
Pilkada 2024 telah memasuki tahapan kampanye, dan sejumlah isu politik mulai mencuat di berbagai daerah. BEM Nusantara melihat bahwa adanya fanatisme politik yang semakin intensif, baik di media sosial maupun dalam interaksi langsung di masyarakat. Hal ini terjadi ketika sebagian kelompok mendukung calon kepala daerah tertentu dengan cara yang tidak sehat, seperti menggunakan ujaran kebencian, hoaks, dan menyerang pihak yang berbeda pandangan politik.
Menurut BEM Nusantara, fenomena ini sangat merugikan demokrasi Indonesia. Fanatisme yang berlebihan mengarah pada pembelahan sosial yang tajam, di mana masyarakat terkotak-kotak berdasarkan pilihan politik mereka. Hal ini, menurut BEM Nusantara, bukanlah cerminan dari demokrasi yang sehat, melainkan justru berpotensi memperburuk hubungan antarwarga negara.
Dampak Negatif Fanatisme Politik
BEM Nusantara juga mengungkapkan sejumlah dampak negatif yang ditimbulkan oleh fanatisme politik dalam Pilkada. Salah satunya adalah munculnya konflik sosial antara pendukung calon yang berbeda. Masyarakat yang semula hidup rukun dan harmonis, bisa terpecah hanya karena perbedaan pilihan politik. Hal ini tentu sangat merugikan, mengingat Indonesia adalah negara dengan keragaman budaya, agama, dan suku yang sangat besar.
Selain itu, kampanye yang sarat dengan fanatisme politik seringkali mengarah pada penyebaran informasi palsu (hoaks) yang bisa menyesatkan masyarakat. Hoaks yang beredar dapat memperburuk citra calon tertentu, bahkan dapat memicu kekerasan dan kerusuhan sosial. BEM Nusantara mengingatkan bahwa hal ini bisa merusak proses demokrasi yang seharusnya berjalan dengan adil dan jujur.
Pentingnya Pendidikan Politik yang Sehat
Sebagai respons terhadap kondisi ini, BEM Nusantara menyerukan pentingnya pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat, terutama generasi muda. Mereka menekankan agar masyarakat tidak terjebak dalam fanatisme yang tidak berdasar, melainkan lebih mengedepankan rasionalitas dan kedewasaan dalam memilih pemimpin. Pendidikan politik yang baik akan membekali masyarakat dengan kemampuan untuk memilih calon pemimpin berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak yang jelas, bukan hanya berdasarkan afiliasi politik semata.
BEM Nusantara juga mendorong agar para kandidat dalam Pilkada 2024 dapat menjaga kampanye yang damai dan beradab, tanpa harus melibatkan provokasi yang berpotensi memecah belah. Mereka berharap para calon kepala daerah dapat lebih menekankan pada program-program konkret yang akan mereka jalankan untuk kepentingan masyarakat, bukannya menggunakan taktik yang dapat memperburuk polarisasi politik.
Peran Media Sosial dan Partai Politik
Selain itu, BEM Nusantara juga mengkritik peran media sosial yang sering kali menjadi tempat berkembangnya fanatisme politik. Banyak pihak yang memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan ujaran kebencian dan informasi yang tidak akurat. BEM Nusantara menyerukan agar platform media sosial dapat lebih bertanggung jawab dalam mengawasi konten yang beredar, serta menanggulangi penyebaran hoaks yang berpotensi merusak keharmonisan sosial.
Di sisi lain, BEM Nusantara juga meminta partai politik dan tim kampanye calon untuk lebih bijak dalam menjalankan strategi politik. Mereka diingatkan untuk menghindari taktik yang bisa memperburuk hubungan antarwarga, dan lebih menekankan pada kampanye yang berbasis pada ide-ide dan solusi konkret untuk masalah yang dihadapi masyarakat.
Pentingnya Persatuan dalam Demokrasi
BEM Nusantara menegaskan bahwa demokrasi yang sehat tidak hanya bergantung pada proses pemilihan yang bebas dan adil, tetapi juga pada suasana politik yang kondusif dan harmonis. Oleh karena itu, mereka mengajak semua elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan, serta mengedepankan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati dalam perbedaan pilihan politik.
Dalam kesempatan ini, BEM Nusantara juga mengingatkan bahwa Pilkada 2024 merupakan bagian dari proses demokrasi yang harus dijalani dengan penuh tanggung jawab. Masyarakat diharapkan dapat menyaring informasi dengan bijak, tidak terjebak pada provokasi, dan memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan positif bagi daerah mereka.
Dengan menjaga semangat persatuan, BEM Nusantara percaya bahwa Pilkada 2024 dapat berjalan dengan lancar dan menghasilkan pemimpin yang berkualitas tanpa harus merusak kebersamaan antarwarga negara.