Tragedi Longsor di Karo, 10 Warga Dilaporkan Hilang

nanonesia.id – Bencana alam kembali melanda Kabupaten Karo, Sumatera Utara, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir. Longsor yang terjadi di kawasan pegunungan itu menimbulkan kerusakan besar dan menyebabkan 10 orang dilaporkan hilang. Proses pencarian masih berlangsung di tengah kondisi medan yang sulit.

Longsor ini terjadi pada dini hari, saat sebagian besar warga sedang tertidur lelap. Material longsor berupa tanah, bebatuan, dan pohon menimbun beberapa rumah di desa yang berada di lereng bukit. Akibatnya, akses jalan utama menuju lokasi terputus total, menyulitkan tim penyelamat mencapai area bencana.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo, Yudi Pratama, menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah mencari korban yang masih tertimbun. “Kami telah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, termasuk alat berat, untuk membuka akses dan mencari korban. Namun, hujan yang terus mengguyur menjadi tantangan besar dalam proses evakuasi,” ujarnya.

Salah satu saksi mata, Ahmad (45), mengungkapkan betapa cepatnya bencana itu terjadi. “Saya mendengar suara gemuruh dari atas bukit, lalu tiba-tiba tanah dan bebatuan meluncur menghantam rumah-rumah. Semuanya terjadi begitu cepat,” kata Ahmad. Ia mengaku beruntung karena berhasil menyelamatkan diri bersama keluarganya sebelum longsor mencapai rumah mereka.

Hingga kini, tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berusaha mencari korban yang hilang. Proses evakuasi tidak hanya terkendala oleh cuaca buruk, tetapi juga oleh medan yang licin dan terjal. Selain itu, ketersediaan alat berat yang terbatas turut memperlambat upaya penanganan bencana.

Bupati Karo, Johan Tarigan, telah menetapkan status tanggap darurat untuk wilayah terdampak. “Kami meminta bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat untuk mendukung proses penanganan bencana ini. Bantuan logistik, alat berat, dan tenaga ahli sangat dibutuhkan untuk mempercepat evakuasi,” ujar Johan.

Selain korban jiwa dan kerusakan rumah, longsor ini juga berdampak pada sektor pertanian, yang menjadi mata pencaharian utama masyarakat setempat. Banyak lahan pertanian yang tertimbun, sehingga petani kehilangan sumber pendapatan mereka.

Masyarakat setempat berharap pemerintah segera memberikan bantuan, baik dalam bentuk logistik maupun relokasi ke tempat yang lebih aman. “Kami takut tinggal di sini, apalagi hujan masih terus turun. Kami berharap ada solusi jangka panjang untuk menghindari kejadian seperti ini,” kata salah seorang warga yang rumahnya hancur akibat longsor.

Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana di daerah rawan longsor seperti Karo. Pakar lingkungan menyoroti perlunya pengelolaan lahan yang lebih baik dan reboisasi untuk mencegah longsor di masa depan.

Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian dan evakuasi masih terus berlangsung. Tim penyelamat berupaya dengan segala keterbatasan untuk menemukan korban yang hilang dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Masyarakat berharap semua pihak dapat bersatu untuk mengatasi tragedi ini dan memberikan solusi yang berkelanjutan bagi wilayah yang rawan bencana.

Leave a Comment

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *