
nanonesia.id – Luapan Sungai Dulang di Purworejo menyebabkan banjir besar yang merendam setidaknya 247 rumah di beberapa desa sekitar. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak dini hari membuat debit air sungai meningkat drastis, mengakibatkan permukiman warga terdampak cukup parah.
Banjir Meluas, Warga Mengungsi
Banjir yang datang secara tiba-tiba membuat banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka. Ketinggian air di beberapa titik bahkan mencapai satu meter, sehingga banyak rumah mengalami kerusakan dan warga terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Salah satu warga terdampak, Siti (53), mengaku tidak menyangka air akan naik secepat itu. “Kami tidak menduga banjir datang secepat ini. Barang-barang di rumah banyak yang terendam, bahkan beberapa perabotan hanyut,” ujarnya.
Pihak pemerintah daerah dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) telah dikerahkan untuk membantu proses evakuasi serta menyalurkan bantuan darurat bagi warga yang mengungsi.
Penyebab Luapan Sungai Dulang
Banjir ini terjadi akibat curah hujan tinggi yang berlangsung terus-menerus, menyebabkan Sungai Dulang tidak mampu menampung volume air yang masuk. Selain itu, kondisi drainase yang buruk serta sedimentasi sungai yang cukup tinggi memperparah situasi.
Beberapa wilayah yang paling terdampak di antaranya Desa Ngandagan, Desa Kroyo, dan beberapa daerah di Kecamatan Butuh. Di wilayah tersebut, air belum surut sepenuhnya dan warga masih berjaga-jaga jika terjadi banjir susulan.
Upaya Penanganan dan Bantuan untuk Korban
Tim gabungan dari BPBD, TNI, dan relawan telah dikerahkan untuk membantu warga yang terjebak banjir. Bantuan berupa makanan, selimut, dan obat-obatan mulai disalurkan ke beberapa titik pengungsian.
Pemerintah daerah juga berencana melakukan normalisasi Sungai Dulang guna mencegah banjir serupa di masa depan. Namun, upaya ini membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak serta pendanaan yang memadai.
Harapan Warga
Warga berharap adanya langkah konkret dari pemerintah untuk menangani banjir ini secara lebih serius. Perbaikan infrastruktur, seperti peningkatan tanggul sungai dan pembersihan sedimentasi, dianggap penting agar kejadian serupa tidak terus berulang.
Banjir yang merendam ratusan rumah di Purworejo menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana yang lebih baik. Jika tidak ada langkah nyata, bukan tidak mungkin peristiwa ini akan terus terjadi setiap musim hujan tiba.