
nanonesia.id – Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg mulai dirasakan oleh masyarakat, terutama ibu rumah tangga yang bergantung pada tabung melon tersebut untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Banyak warung yang sebelumnya menjual gas kini tidak lagi menyediakan stok, membuat warga harus mencari ke tempat lain atau bahkan mengantre di pangkalan resmi.
Warung Berhenti Menjual, Warga Kebingungan
Dalam beberapa pekan terakhir, banyak warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji bersubsidi. Biasanya, mereka dengan mudah membelinya di warung terdekat, tetapi kini stok di tingkat pengecer semakin menipis. Beberapa pedagang mengaku berhenti menjual karena adanya aturan baru yang membatasi distribusi hanya melalui pangkalan resmi.
Aturan Baru Distribusi Gas Elpiji
Pemerintah diketahui tengah memperketat distribusi gas elpiji bersubsidi agar lebih tepat sasaran. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah mewajibkan masyarakat membeli di pangkalan dengan menunjukkan KTP yang terdaftar. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa gas bersubsidi hanya digunakan oleh mereka yang benar-benar berhak, sesuai dengan kriteria penerima manfaat.
Antrean Panjang di Pangkalan
Dampak dari aturan ini, warga kini harus mendatangi pangkalan resmi untuk mendapatkan gas elpiji. Sayangnya, antrean panjang sering kali tak terhindarkan, terutama di wilayah yang memiliki jumlah pangkalan terbatas. Beberapa warga mengeluhkan bahwa mereka harus datang lebih pagi agar tidak kehabisan, sementara yang lain terpaksa mencari alternatif lain seperti menggunakan kompor listrik atau kayu bakar.
Pedagang Mengeluh Penurunan Pendapatan
Bukan hanya warga yang terdampak, para pedagang kecil yang biasanya menjual gas elpiji juga merasakan imbas dari kebijakan ini. Mereka yang sebelumnya mendapat keuntungan dari penjualan gas kini kehilangan sumber pendapatan karena tidak lagi diperbolehkan menjualnya. Beberapa pedagang berharap ada solusi yang lebih baik agar mereka tetap bisa berjualan tanpa melanggar aturan.
Respons Pemerintah atas Keluhan Masyarakat
Menanggapi keluhan masyarakat, pemerintah menyatakan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menyalurkan subsidi secara tepat. Namun, banyak pihak berharap ada evaluasi lebih lanjut agar tidak menyulitkan warga dalam mendapatkan kebutuhan pokok mereka. Selain itu, penyediaan stok yang lebih merata di pangkalan resmi diharapkan dapat mengurangi antrean dan kelangkaan gas di berbagai daerah.
Harapan untuk Solusi yang Lebih Baik
Hingga kini, masyarakat masih menunggu langkah konkret dari pemerintah untuk memastikan pasokan gas elpiji tetap stabil dan mudah diakses. Warga berharap ada penyesuaian kebijakan yang lebih ramah bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, sehingga tidak ada lagi kesulitan dalam mendapatkan bahan bakar utama untuk kebutuhan rumah tangga.