nanonesia.id – Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat kabinet di Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, untuk membahas isu-isu strategis terkait ekonomi dan keamanan yang tengah dihadapi Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan pandangannya mengenai arah kebijakan pemerintah yang akan diterapkan untuk menghadapi tantangan global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di tingkat internasional.
Prabowo memulai rapat dengan menekankan pentingnya membangun ekonomi Indonesia yang lebih mandiri. Menurutnya, negara harus mampu memanfaatkan kekayaan alam yang dimiliki untuk kepentingan nasional, namun juga tidak boleh bergantung pada ekspor bahan mentah. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk mempercepat hilirisasi industri, yakni mengolah sumber daya alam Indonesia menjadi produk bernilai tambah yang dapat bersaing di pasar internasional.
“Sumber daya alam kita melimpah, namun kita harus memastikan bahwa kita tidak hanya menjadi negara pengekspor bahan mentah. Pengolahan dan peningkatan nilai tambah adalah kunci untuk menjadikan ekonomi kita lebih kuat dan mandiri,” ujar Prabowo. Ia menambahkan bahwa hilirisasi industri akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan mendorong pertumbuhan sektor manufaktur.
Di samping itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya pengembangan infrastruktur untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Ia meminta agar pembangunan fasilitas pendukung, seperti pelabuhan, jalan raya, dan kawasan industri, dapat dipercepat untuk memastikan distribusi barang lebih efisien dan tepat waktu. Dengan infrastruktur yang memadai, diharapkan Indonesia dapat bersaing lebih baik dalam perdagangan global.
Tidak hanya aspek ekonomi, Prabowo juga memberikan perhatian serius terhadap isu keamanan nasional. Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap ancaman yang datang dari berbagai sektor, baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Salah satu perhatian utama adalah upaya terorisme dan radikalisasi yang dapat mengguncang stabilitas negara. Menurutnya, menjaga keamanan nasional bukan hanya tugas aparat keamanan, tetapi juga melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Keamanan adalah tanggung jawab bersama. Kami akan bekerja sama dengan masyarakat untuk mencegah radikalisasi dan menanggulangi ancaman terorisme dengan pendekatan yang lebih humanis dan edukatif,” kata Prabowo. Ia juga menekankan perlunya memperkuat kerja sama antara aparat keamanan dengan masyarakat dalam menjaga ketertiban dan menciptakan lingkungan yang aman.
Selain itu, Prabowo juga menyoroti pentingnya meningkatkan kapasitas pertahanan negara. Ia menyatakan bahwa meskipun Indonesia memiliki tentara yang kuat, negara harus terus memperkuat kemampuan pertahanan dalam menghadapi potensi ancaman, baik dari segi militer maupun non-militer. Peningkatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan modernisasi pertahanan menjadi salah satu prioritas dalam pemerintahan saat ini.
“Indonesia harus siap menghadapi berbagai potensi ancaman, baik yang datang dari luar maupun dalam negeri. Oleh karena itu, kami akan terus memperkuat sistem pertahanan dan menjaga kedaulatan negara,” tegas Prabowo.
Rapat kabinet ini juga diwarnai dengan diskusi antara para menteri dan pejabat tinggi lainnya mengenai langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam menghadapi berbagai isu yang disampaikan. Para peserta rapat diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan berbagi ide agar kebijakan yang diambil dapat lebih efektif dan tepat sasaran.
Sebagai penutup, Prabowo mengingatkan bahwa pemerintah harus bekerja keras untuk memastikan tercapainya tujuan jangka panjang Indonesia, yaitu menjadi negara yang kuat, mandiri, dan mampu bersaing di tingkat global. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersatu dalam mewujudkan cita-cita besar ini dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki bangsa Indonesia.
Dengan penekanan pada kemandirian ekonomi dan stabilitas keamanan, rapat kabinet di Magelang ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat fondasi negara menuju masa depan yang lebih baik.