Malang kembali menjadi pusat perhatian dengan digelarnya Festival Kuliner Jawa Timur 2024, sebuah acara tahunan yang memamerkan kekayaan kuliner khas daerah. Festival ini berlangsung dari 15 hingga 18 November 2024 di Alun-Alun Malang, menghadirkan beragam hidangan tradisional Jawa Timur yang menggugah selera.
Dengan tema “Rasa Nusantara, Warisan Leluhur”, acara ini menjadi ajang pertemuan antara penikmat kuliner, pelaku UMKM, dan pecinta budaya. Hidangan legendaris seperti rawon, rujak cingur, sate Madura, hingga gethuk pisang Kediri menjadi daya tarik utama, memikat ribuan pengunjung dari dalam dan luar kota.
1. Keunikan Festival Kuliner Jawa Timur
Festival Kuliner Jawa Timur 2024 bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan kuliner khas Jawa Timur sebagai bagian penting dari warisan budaya nusantara. Tahun ini, lebih dari 150 stan kuliner turut ambil bagian, menampilkan beragam makanan dan minuman tradisional yang siap memanjakan lidah pengunjung.
Selain menyajikan hidangan legendaris, festival ini juga mengangkat makanan tradisional yang mulai langka, seperti lodeh kikil Tulungagung dan jubung khas Jember. Kehadiran kuliner langka ini menjadi daya tarik tersendiri, memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mengenal lebih dekat kekayaan kuliner leluhur.
Tidak hanya tentang makanan, festival ini juga menyuguhkan pengalaman interaktif bagi pengunjung, seperti demo memasak, workshop pembuatan makanan khas, dan kompetisi memasak antar daerah. Semua ini menjadikan Festival Kuliner Jawa Timur lebih dari sekadar acara makan, tetapi juga perayaan budaya dan tradisi.
2. Hidangan yang Jadi Primadona
Setiap festival kuliner memiliki menu andalannya, dan di Festival Kuliner Jawa Timur 2024, beberapa hidangan berhasil mencuri perhatian pengunjung. Berikut adalah beberapa hidangan yang menjadi primadona:
- Rawon Surabaya:
Sup daging sapi dengan kuah hitam dari kluwek ini menjadi favorit banyak pengunjung. Rasa gurih dan kaya rempahnya selalu sukses memikat lidah siapa saja yang mencicipinya. - Rujak Cingur:
Hidangan khas Surabaya yang menggabungkan rasa manis, asam, pedas, dan gurih dalam satu piring ini menjadi salah satu menu yang paling banyak dicari. - Sate Madura:
Sate ayam dan kambing dengan bumbu kacang khas Madura menjadi incaran pengunjung yang mencari makanan cepat saji namun kaya rasa. - Tahu Tek Malang:
Makanan sederhana berbahan tahu, lontong, dan tauge yang disiram dengan bumbu petis khas Malang ini juga menjadi salah satu hidangan yang ramai dipadati pembeli.
Selain hidangan utama, area jajanan tradisional seperti putu, lupis, klepon, dan cenil juga ramai diserbu pengunjung. Minuman khas seperti wedang uwuh dan es dawet ayu juga menjadi pelengkap sempurna di tengah suasana festival yang meriah.
3. Panggung Budaya dan Hiburan
Selain menyuguhkan makanan lezat, Festival Kuliner Jawa Timur juga menyajikan berbagai pertunjukan seni budaya yang semakin menyemarakkan suasana. Penampilan tarian tradisional, musik keroncong, hingga ludruk khas Jawa Timur menjadi hiburan yang menghibur pengunjung selama menikmati makanan.
Salah satu sorotan acara adalah penampilan Tari Remo, tarian selamat datang khas Jawa Timur, yang dibawakan oleh sekelompok penari muda. Selain itu, ada juga pementasan wayang kulit dengan lakon yang mengangkat tema kuliner, menjadikan acara ini tidak hanya mengenyangkan perut tetapi juga memperkaya jiwa.
4. Dampak Positif bagi UMKM Lokal
Festival ini menjadi platform besar bagi pelaku UMKM kuliner untuk mempromosikan produk mereka. Dengan ribuan pengunjung setiap harinya, para pelaku usaha kecil mendapatkan kesempatan emas untuk memperluas pasar dan memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas.
Siti, salah satu pedagang rujak cingur asal Surabaya, mengungkapkan rasa syukurnya karena dagangannya laris manis selama festival. “Festival ini sangat membantu kami, terutama untuk memperkenalkan rujak cingur kepada wisatawan luar kota. Selain itu, kami juga bisa mendapatkan banyak pelanggan baru,” ujarnya.
Pemerintah daerah berharap festival ini dapat menjadi motor penggerak bagi pengembangan ekonomi lokal, khususnya di sektor kuliner, dan mendorong lebih banyak orang untuk mencintai produk-produk lokal.
5. Komitmen terhadap Keberlanjutan
Festival Kuliner Jawa Timur 2024 juga menyoroti pentingnya keberlanjutan. Panitia festival berkolaborasi dengan komunitas lingkungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai selama acara berlangsung. Sebagai gantinya, pengunjung didorong untuk membawa alat makan dan minum sendiri atau menggunakan peralatan ramah lingkungan yang disediakan di lokasi.
Selain itu, sisa makanan dari festival akan didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan melalui program donasi makanan. Inisiatif ini tidak hanya mengurangi limbah makanan tetapi juga memberikan manfaat sosial yang nyata bagi komunitas lokal.
6. Harapan untuk Masa Depan Festival
Dengan suksesnya penyelenggaraan Festival Kuliner Jawa Timur 2024, pemerintah daerah berharap acara ini dapat menjadi agenda tahunan yang lebih besar di masa depan. Kolaborasi antara pelaku usaha, komunitas budaya, dan pemerintah menjadi kunci utama untuk menjaga keberlanjutan acara ini.
Kepala Dinas Pariwisata Jawa Timur, dalam pidatonya, menyampaikan bahwa festival ini adalah langkah penting dalam mempromosikan pariwisata kuliner. “Kami ingin dunia mengenal kekayaan kuliner Jawa Timur. Festival ini adalah wujud kebanggaan kami terhadap budaya dan tradisi kuliner yang telah diwariskan turun-temurun,” ujarnya.
Kesimpulan
Festival Kuliner Jawa Timur 2024 di Malang menjadi perayaan sempurna yang memadukan cita rasa tradisional, budaya, dan hiburan dalam satu tempat. Dengan kehadiran ribuan pengunjung, acara ini tidak hanya mengangkat kuliner lokal ke panggung yang lebih luas tetapi juga memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM dan ekonomi daerah.
Melalui acara seperti ini, Jawa Timur berhasil memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat kuliner dan budaya di Indonesia. Dengan semangat pelestarian dan inovasi, Festival Kuliner Jawa Timur siap menjadi acara yang dinantikan setiap tahunnya oleh pecinta kuliner dari seluruh penjuru dunia.