nanonesia.id – Kota Surabaya kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan meluncurkan Kampanye Bebas Plastik yang mencakup pasar tradisional dan modern. Program ini secara resmi dimulai pada November 2024 dan bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai di seluruh pasar di Surabaya.
Kampanye ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya Surabaya untuk menjadi kota ramah lingkungan. Dengan menggandeng pedagang pasar, pengelola mal, dan masyarakat, pemerintah berharap dapat menciptakan kesadaran kolektif tentang pentingnya mengurangi sampah plastik yang telah menjadi masalah global.
1. Rincian Kampanye Bebas Plastik
Kampanye Bebas Plastik di Surabaya dilakukan melalui berbagai inisiatif yang dirancang untuk mendukung pengurangan penggunaan plastik di pasar tradisional maupun modern. Berikut adalah langkah-langkah utamanya:
a. Penggantian Kantong Plastik
- Pedagang di pasar tradisional dan modern didorong untuk menggunakan bahan alternatif seperti kantong kertas, tas anyaman, atau tas kain. Pemerintah kota juga memberikan subsidi tas belanja ramah lingkungan untuk pedagang kecil.
b. Program Edukasi
- Sosialisasi dilakukan kepada pedagang dan pembeli melalui spanduk, brosur, dan media sosial untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya sampah plastik bagi lingkungan.
c. Poin Reward untuk Pengguna Tas Belanja
- Di pasar modern, seperti mal dan supermarket, pemerintah bekerja sama dengan pengelola toko untuk memberikan poin reward atau diskon kepada pembeli yang membawa tas belanja sendiri.
d. Pemantauan dan Penilaian
- Pemerintah akan memantau pelaksanaan kampanye ini dengan menempatkan petugas di pasar untuk memberikan penilaian dan penghargaan bagi pedagang yang konsisten menjalankan program bebas plastik.
2. Dukungan dari Masyarakat dan Pedagang
Kampanye ini mendapat respons positif dari masyarakat dan pedagang. Banyak warga yang menyadari pentingnya mengurangi sampah plastik dan bersedia mendukung inisiatif ini. Salah satu pedagang pasar tradisional di Surabaya, Bu Siti, mengatakan, “Awalnya sulit karena pembeli sudah terbiasa dengan plastik, tapi sekarang banyak yang membawa tas belanja sendiri. Ini bagus untuk lingkungan.”
Sementara itu, pembeli juga menunjukkan antusiasme. “Saya sekarang selalu membawa tas kain. Selain membantu lingkungan, saya juga merasa lebih hemat karena tidak perlu membeli kantong plastik di toko,” ujar Dian, seorang ibu rumah tangga di Surabaya.
3. Dampak Positif Kampanye Bebas Plastik
Kampanye ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat Surabaya. Beberapa manfaatnya meliputi:
a. Pengurangan Sampah Plastik
- Dengan berkurangnya penggunaan kantong plastik sekali pakai, Surabaya dapat mengurangi volume sampah plastik yang sering mencemari sungai dan saluran air.
b. Peningkatan Kesadaran Lingkungan
- Kampanye ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup ramah lingkungan, yang pada akhirnya dapat memicu perubahan perilaku lebih luas.
c. Dukungan untuk UMKM
- Produksi tas belanja ramah lingkungan membuka peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk memproduksi dan menjual tas kain, tas anyaman, atau produk alternatif lainnya.
d. Kota yang Lebih Bersih
- Dengan berkurangnya sampah plastik di jalan dan lingkungan sekitar, Surabaya diharapkan menjadi kota yang lebih bersih dan nyaman bagi warganya.
4. Tantangan dalam Pelaksanaan
Meski kampanye ini membawa banyak manfaat, terdapat beberapa tantangan yang harus diatasi oleh pemerintah dan masyarakat:
a. Perubahan Kebiasaan
- Membiasakan masyarakat untuk membawa tas belanja sendiri membutuhkan waktu, terutama bagi mereka yang sudah terbiasa menggunakan kantong plastik.
b. Biaya Pengadaan Alternatif
- Beberapa pedagang pasar tradisional mengeluhkan biaya tambahan untuk membeli tas alternatif. Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa subsidi atau pelatihan untuk memproduksi tas ramah lingkungan.
c. Sosialisasi yang Konsisten
- Kampanye ini membutuhkan sosialisasi yang terus-menerus agar pesan bebas plastik dapat menjangkau semua lapisan masyarakat.
5. Harapan untuk Masa Depan
Wali Kota Surabaya, dalam pidatonya, menyatakan optimisme bahwa kampanye ini dapat menjadi langkah awal untuk transformasi besar menuju kota yang lebih hijau. “Surabaya memiliki potensi besar untuk menjadi kota percontohan dalam pengelolaan sampah plastik. Kami ingin semua lapisan masyarakat terlibat aktif dalam kampanye ini,” ujarnya.
Ke depan, pemerintah berencana memperluas kampanye bebas plastik ini ke sektor lain, seperti restoran, kafe, dan kegiatan acara besar. Selain itu, kerja sama dengan komunitas lingkungan dan lembaga swasta juga akan diperkuat untuk mendukung keberhasilan program ini.
Kesimpulan
Kampanye Bebas Plastik di Surabaya adalah langkah penting dalam menciptakan kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Dengan dukungan penuh dari masyarakat, pedagang, dan pemerintah, inisiatif ini tidak hanya mengurangi sampah plastik, tetapi juga membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya melestarikan lingkungan.
Melalui kampanye ini, Surabaya diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia dalam mengimplementasikan program serupa. Dengan kerja sama yang solid, masa depan yang lebih hijau bukan lagi sekadar impian, tetapi kenyataan.